Mensos Ungkap 8 Juta PBI Dinonaktifkan, Dialihkan ke Miskin Ekstrem

4 months ago 16
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan sebanyak 8 juta lebih Penerima Bantuan Iuran (PBI) dikeluarkan dari data penerima. Gus Ipul mengatakan hal itu lantaran mereka terbukti mampu.

"Total yang dikeluarkan Mei-Juni, 8.261.801 juta lebih penerima PBI. Maka dilakukan redistribusi kuota PBI di daerah dengan mempertimbangkan proporsi jumlah penduduk miskin," kata Gus Ipul dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (15/7/2025).

"Mereka yang dikeluarkan digantikan pada mereka yang berada di desil 1, khususnya adalah yang miskin ekstrem dan miskin," sambungnya.

Gus Ipul mengakui banyak bansos tak tepat sasaran. Sebab itu, menurut dia, pihaknya mulai memperbaiki data penerima setelah dikeluarkannya Inpres Nomor 4 Tahun 2025 tentang Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN).

"Bansos dan subsidi kita itu banyak yang tidak tepat sasaran. Itu ditengarai oleh banyak pihak, dan saya kira kita juga merasakan banyak bansos yang tidak tepat sasaran, termasuk bansos untuk Penerima Bantuan Iuran," katanya.

Akibat banyaknya basis tak tepat sasaran, dia mengatakan perlunya perbaikan data. Dia mengatakan adanya Inpres Nomor 4 Tahun 2025 menugaskan BPS untuk memprotes dan menentukan data tunggal.

Lebih lanjut, Gus Ipul menuturkan mulanya ditemukan 7 juta penerima yang tidak berhak menerima PBI. Kemudian, ditemukan kembali 800 ribu lebih.

"Jumlahnya ketemu 7 juta lebih, terus ada tambahan 800 ribu jadi 8 juta lebih sekarang," ujarnya.

Gus Ipul pun menjelaskan alasan dikeluarkannya 8 juta penerima dari PBI. Dia mengatakan pengeluaran itu akibat dari konsekuensi dari Inpres Nomor 4 Tahun 2025.

"Jadi karena konsekuensinya memang kita harus mengalihkan. Kuotanya tetap, kuotanya tetap. Tapi dialihkan kepada penerima manfaat yang lain. Yang kita anggap, kami anggap hari ini lebih berhak daripada 7 juta sebelumnya," paparnya.

Dia mengatakan pertimbangannya ialah hasil kroscek yang dilakukan oleh Kemensos. Menurut dia, 8 juta penerima tersebut merupakan kalangan mampu.

"Kami sampaikan ada 2 juta lebih itu yang ternyata dia sebenarnya tidak berhak menerima PBI. Lalu yang kedua berdasarkan data, di mana data DTSEN itu sekarang sudah ada pemeringkatan, desil 1, desil 2, desil 3," jelasnya.

"Nah kita lihat satu persatu, 1 sampai 4, tapi 5 dan seterusnya kita anggap sudah tidak layak untuk mendapatkan PBI," imbuh dia.

Simak juga Video: Mensos Masih Dalami Kasus Penerima Bansos yang Terlibat Judol-Terorisme

(amw/azh)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article