Menteri PPPA Angkat Permainan Tradisional Karena Gadget Picu Kekerasan Anak

4 months ago 12
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) menggelar rangkaian Hari Anak Nasional (HAN) 2025 di Bundaran HI, Jakarta Pusat. Permainan tradisional diangkat dalam agenda ini lantaran menurutnya marak kekerasan terhadap anak karena paparan gadget.

Menteri PPPA Arifatul Choiri Fauzi mengatakan, permainan tradisional kini tidak banyak dikenal oleh anak-anak. Sementara itu gadget menjadi pilihan anak untuk menghabiskan waktu.

"Kenapa kita fokus kepada permainan anak-anak tradisional berbasis kearifan lokal? Karena hasil analisa internal kami kasus yang kami tangani kekerasan terhadap anak, sumber persoalan penyebabnya karena pola asuh penggunaan gadget yang tidak bijak dan faktor lingkungan," kata Arifatul selepas kegiatan di Bundaran HI, Minggu (20/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arifatul berharap, pemainan tradisional ini dapat mengajak anak-anak untuk lebih aktif bermain di luar tanpa gadget. Terlebih menurutnya permainan tradisional memiliki nilai sosial.

"Maka pada kesempatan HAN ini kita ingin mengajak anak anak Indonesia untuk kembali ke permainan tradisional supaya waktunya tidak banyak menggunakan gadget, tetapi dengan permainan tradisional bisa membangun kebersamaan diantara teman teman," jelasnya.

Selain permainan tradisional, sejumlah kegiatan digelar dalam rangkaian Hari Anak Nasional. Misalnya senam, menyanyikan lagu daerah hingga cerita kepahlawanan.

Arifatul menambahakan, pelaksanaan Hari Anak Nasional akan dipusatkan di Indragiri Hulu pad Rabu (23/7) mendatang. Kata dia, peringatannya bakal digelar diseluruh sekolah di Indonesia.

Simak juga Video: Hari Anak, KemenPPPA Bakal Tunjukkan Permainan Tradisional di CFD

(rdp/rdp)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article