Pakar soal Menteri Imipas Buat Ketahanan Pangan-Dapur MBG di Lapas: Program Bagus!

6 months ago 35
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Pakar hukum pidana dari Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar, menilai program Ketahanan Pangan dan dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) melibatkan narapidana (napi) merupakan hal yang bagus. Fickar menuturkan integrasi konsep pemberdayaan di lapas dengan program pemerintah hal yang baik.

"Menurut saya bagus, artinya diintegrasikan dengan program pemerintah yang lain. Toh kan mereka juga nggak dilepas kan, artinya dimanfaatkan tenaganya. Ya kan bagus. Di satu sisi, dia diberi hukuman, di sisi diberdayakan, konsep itu bisa dikawinkan. Bagus sebenarnya, itu program yang bagus, yang penting kan konsepnya tahanan nggak dilepas," kata Fickar kepada detikcom, Jumat (13/6/2025).

Fickar menyebutkan lembaga permasyarakatan memiliki tugas memasyarakatkan pelaku kejahatan. Artinya, lanjut Fickar, lapas memang wajib melakukan pembinaan kepada para napi agar mereka siap berbaur Kembali dengan masyarakat dalam versi diri lebih baik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Abdul Fickar HadjarPakar hukum pidana dari Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar. (Ari Saputra/detikcom)

Terkait pelibatan napi di program Ketahanan Pangan dan dapur MBG, Menteri Imigrasi dan Permasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto meminta Direktorat Jenderal Permasyarakatan (Ditjenpas) memfasilitasi pelatihan keterampilan bertani, beternak dan budi daya ikan air tawar untuk para napi. Begitu pun napi-napi yang terlibat di dapur MBG dalam lapas diberi pelatihan terkait pengolahan bahan makanan, cara memasak menu, dan menyajikan dalam ompreng-ompreng MBG.

"Menurut saya, namanya 'dimasyarakatkan' itu praktiknya kan mereka dibina, diberi pendidikan, keterampilan, dan sebagainya. Ini yang menurut saya harus digalakkan. Keterampilan-keterampilan yang sifatnya lebih cepat terbentuk itu bisa terus digalakkan," ucap Fickar.

Fickar yang setuju dengan konsep pemberdayaan napi bahkan sempat menyinggung soal manfaat dari napi kasus kejahatan 'kerah putih'. "Kedua, tahanan-tahanan yang kerah putih dimanfaatkan saja dari sisi materi dalam arti hartanya atau keterampilannya, daripada hanya dipenjara, lebih baik sekalian dimanfaatkan sumber dayanya," ujar Fickar.

Diketahui Kementerian Imipas melibatkan narapidana dalam rangka mendukung visi Ketahanan Pangan dan program MBG. Narapidana yang diikutsertakan dalam program ini adalah yang sudah mengikuti sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan serta sudah melewati setengah masa pidana, dan narapidana yang akan pembebasan bersyarat.

Warga binaan SukamiskinWarga Binaan Sukamiskin (dok. Presidential Communication Office/PCO)

Pada pertengahan April 2025, Agus Andrianto bersama jajaran pejabat Kementerian Imipas telah menggelar panen raya padi dan jagung di Lapas Nusakambangan. Agus juga melepas bibit ikan nila. Dia lalu mengecek kondisi peternakan kambing serta ayam di lapas tersebut.

Sebelumnya, pada awal Januari 2025, Menteri Agus menjelaskan alasannya mengikutsertakan para napi di program strategis pemerintah. Hal itu dia sampaikan saat bertemu dengan pimpinan PLN.

"Ini adalah langkah untuk membantu WBP agar memiliki keahlian, pendapatan, dan masa depan yang lebih baik dengan berbagai Program Latihan Kerja selama Proses Asimilasi," jelasnya kepada Darmawan, dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (3/1).

Menteri Agus menegaskan pentingnya menciptakan program pelatihan kerja bagi para napi. Tujuannya adalah meningkatkan keterampilan dan tabungan mereka sebagai bekal kehidupan setelah keluar dari lapas.

Kini juga telah diterapkan program tabungan bagi warga binaan dan tahanan. Tabungan untuk para napi ini berasal dari cashback saat mereka belanja kebutuhan sehari-hari di dalam lapas dan penggunaan wartel.

Aktivitas ketahanan pangan yang dikerjakan narapidana di Nusakambangan, Cilacap, Jateng.Aktivitas ketahanan pangan yang dikerjakan narapidana di Nusakambangan, Cilacap, Jateng. (Aud...

Read Entire Article