Pedagang dan Sekuriti TMII Bentrok gegara Larangan Jualan, Bakal Dimediasi

6 months ago 33
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Pedagang asongan sempat bentrok dengan pihak keamanan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) gegara larangan larangan berjualan di kawasan TMII. Keributan pecah pada Minggu malam lalu.

Kanit Reskrim Polsek Cipayung Iptu Edi Handoko mengatakan hari ini pihak pengelola TMII dan pedagang akan dimediasi. Edi mengatakan, dalam bentrokan itu, tidak ada orang yang diamankan.

"Insyaallah siang ini rencananya mau ada pertemuan dari pedagang sama manajemen TMII, lalu sama tiga pilar, mulai kecamatan, kapolsek, sama komandan rayon militer (danramil)," kata Kanit Reskrim Polsek Cipayung Iptu Edi Handoko, seperti dikutip Antara, Selasa (3/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Edi menyebut perselisihan pedagang dengan pihak keamanan TMII terjadi sejak Minggu (1/6) malam hingga saat ini. Pemicunya adalah larangan pedagang asongan di kawasan TMII.

"Penyebabnya warga di sana ingin dagang juga (di kawasan TMII) yang samping-samping itu warga sekitar TMII. Jadi urusan dagang," ujar Edi.

Bentrok pihak keamanan TMII dengan pedagang viral di media sosial. Dalam video yang beredar, sejumlah pedagang asongan di TMII protes karena tak diizinkan berdagang di kawasan TMII pada Minggu (1/6).

Pedagang asongan yang merupakan warga sekitar TMII menolak ditertibkan, sehingga terjadi aksi dorong-dorongan antara pedagang dan petugas keamanan TMII. Aksi protes tersebut berlanjut pada Senin (2/6) di pintu gerbang 2 TMII, bahkan hingga Selasa pagi.

Ketua Paguyuban Pedagang Khoirudin mengatakan para pedagang asongan tidak menginginkan aksi hingga keributan.

"Pedagang di sini maunya aman, damai, tapi pedagang juga sudah beberapa kali bersurat untuk izin berdagang. Kita tidak pernah ditanggapi, bahkan sampai ada bentrokan, juga tidak ada panggilan," kata Khoirudin .

Khoirudin mengaku para pedagang hanya ingin meminta kesempatan mencari uang untuk membiayai kehidupan sehari-hari. Bahkan mereka siap membayar uang sewa untuk berdagang dan membuat akses kartu masuk TMII jika memang dibutuhkan.

"Alhamdulillah hari ini mau ada pertemuan dengan pengelola TMII, tapi hanya bersama RT saja, belum sama pedagang. Kami juga siap kalau misal harus ada bayar sewa, bikin kartu TMII, semuanya kami siap untuk bisa dagang di sini," jelas Khoirudin.

Pedagang Tolak Ditertibkan

Salah satu pedagang bernama Yati (45), yang sudah berdagang sejak 25 tahun lalu, tidak terima dengan penertiban sejumlah pedagang asongan di kawasan TMII.

"Karena kita tidak boleh dagang di TMII, kita sudah sudah 25 tahun. Meskipun TMII punya wewenang untuk melarang, pedagang punya hak cari makan, supaya keluarga kita sejahtera," kata Yati.

Yati berharap pengelola TMII bisa memberikan solusi yang bijak agar pedagang asongan bisa berjualan di kawasan TMII secara resmi.

"Kalau diizinkan, kita siap bayar, ya kita bayarnya semampu kita, tergantung TMII mintanya berapa. Tetapi namanya dagang perorangan itu belum tentu dapat banyak, kalau Rp 150-200 ribu bisa," ucap Yati.

(idn/dhn)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article