Pemkot Tangerang Tata Kabel Udara agar Kota Lebih Estetik

4 months ago 9
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang berupaya meningkatkan estetika dan keamanan kota. Salah satu langkah strategis yang kini dilakukan adalah penataan kabel udara dengan sistem ducting bawah tanah yakni memindahkan kabel utilitas dari udara ke dalam tanah.

Langkah awal program ini dimulai di Jalan Lio Baru, Kecamatan Batuceper. Penataan ditandai dengan pemotongan kabel fiber optik (FO) secara simbolis oleh Wali Kota Tangerang Sachrudin, hari ini.

"Relokasi kabel ini bukan hanya soal estetika, tapi juga menyangkut keselamatan masyarakat. Banyak kabel menjuntai rendah bahkan menghalangi para pejalan kaki. Ini adalah respons nyata kita terhadap keluhan warga," kata Sachrudin dalam keterangan tertulis, Kamis (24/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menjelaskan, pada tahap pertama ini, kabel udara sepanjang 850 meter di Jalan Lio Baru diturunkan dan ditanam melalui sistem subducting utilitas bersama yang melibatkan 13 provider jaringan telekomunikasi. Nantinya, total panjang penataan kabel di Jalan Lio Baru akan mencapai 2 kilometer dan akan terus dilanjutkan ke ruas-ruas jalan lainnya seperti Jalan Sitanala serta titik strategis lainnya di Kota Tangerang.

"Kami juga berharap seluruh operator pemilik jaringan kabel dapat berkoordinasi dan berpartisipasi aktif dalam proses penataan ini. Jika kabel sudah rapi dan tertanam di bawah tanah, selain lebih aman bagi pengguna jalan, tampilan kota pun akan terlihat lebih tertib dan modern," ujar Sachrudin.

Selain penataan kabel, sebelumnya Sachrudin juga meninjau pembangunan turap sepanjang 310 meter di Kali Ledug, Kelurahan Gebang Raya, Kecamatan Periuk-wilayah yang rawan banjir.

"Wilayah Alamanda ini rawan banjir karena tanggul yang dulu masih dari tanah. Sekarang kita bangun turap yang kokoh agar warga tidak lagi khawatir akan luapan air," ungkap Sachrudin.

Dia menegaskan pentingnya pengawasan dari pihak kecamatan, kelurahan, dan Dinas PU agar proyek ini berjalan tepat waktu dan dengan kualitas yang baik.

"Saya meminta agar lurah dan camat ikut melakukan pengawasan sehingga pembangunan turapnya bisa optimal," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kota Tangerang Taufik Syahzeini menjelaskan bahwa penataan utilitas kabel merupakan bagian dari program jangka panjang Pemerintah Kota Tangerang dalam menciptakan tata kota yang lebih rapi dan aman.

"Penataan kabel udara ini dimulai dari Jalan Lio Baru sebagai proyek awal. Tahap pertama kami kerjakan sepanjang 850 meter dari total 2 km jalan. Nantinya akan dilanjutkan ke ruas-ruas lain seperti Jalan Sitanala dan titik-titik yang memiliki beban kabel udara tinggi," kata Taufik.

Dia juga menambahkan kabel yang ditanam menggunakan sistem subducting utilitas bersama. Hal itu memungkinkan berbagai penyedia layanan untuk berbagi jalur infrastruktur demi efisiensi dan keamanan.

"Ada 13 provider yang ikut dalam relokasi ini. Tujuannya agar infrastruktur bawah tanah kita lebih tertata dan tidak semrawut," tutupnya.

(prf/ega)

Read Entire Article