Perang Thailand-Kamboja, Legislator Minta Pemerintah Bicara dengan 2 Negara

4 months ago 8
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PKB, Oleh Soleh, menanggapi konflik yang terjadi antara Thailand dan Kamboja. Oleh meminta pemerintah menyerukan kepada dua negara agar segera mengakhiri perang dan segera mengevakuasi WNI di dua negara tersebut.

"Tentu Komisi I melalui pemerintah untuk segera menyerukan kepada dua negara untuk bisa menjaga perdamaian dunia. Dan mengakhiri ketegangan dan bahkan mengakhiri perang ya," kata Oleh kepada wartawan, Jumat (25/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh pun mengimbau pemerintah segera melakukan antisipasi dampak dari perang tersebut. Terutama, kata dia, berkaitan dengan WNI yang ada di Kamboja dan Thailand.

"Harus sesegera mungkin kita antisipasi, soal bagaimana mengamankan 100 persen WNI atau diaspora di kedua negara," ujarnya.

Dia mengatakan pemerintah perlu membentuk tim untuk pemulangan WNI di dua negara tersebut. Dia meyakini pemerintah mampu mengatasinya.

"Harus sesegera mungkin dibuatkan sebuah tim untuk pemulangannya dengan baik, dan tentunya pemerintah melalui Kemlu mempunyai pengalaman hal ini, dan DPR percaya pemerintah bisa melakukan pemulangan dengan baik," ujarnya.

Selain itu, dia mengingatkan dampak ekonomi yang akan terjadi jika perang tersebut terus berlanjut. Oleh mengatakan, jika perang berlanjut, akan mengganggu neraca perdagangan Indonesia.

"Ini pasti sangat serius (dampak ekonomi), salah satunya soal rantai pasok ya, terhadap barang-barang yang diimpor dari kedua negara, dan juga tentu komoditas-komoditas barang yang diekspor ke dua negara," ujarnya.

"Dan tentu ini akan mengganggu neraca perdagangan kita, dan mudah-mudahan pemerintah bisa secepatnya mengatasi terhadap dampak-dampak tersebut," imbuh dia.

Seperti diketahui, perang Kamboja dan Thailand terus memanas. Pemerintah Thailand melaporkan jumlah korban jiwa akibat peperangan dengan Kamboja bertambah. Total saat ini ada 14 orang yang dilaporkan tewas.

Dilansir The Guardian, Jumat (25/7), setidaknya ada 13 warga sipil Thailand dan satu tentara tewas dalam penembakan artileri oleh pasukan Kamboja. Sementara itu, 14 tentara dan 32 warga sipil lainnya terluka.

Menteri Kesehatan Thailand, Somsak Thepsuthin, mengatakan penembakan Kamboja tersebut termasuk serangan terhadap sebuah rumah sakit di Provinsi Surin. Dia menilai perbuatan Kamboja harus dianggap sebagai kejahatan perang.

Mereka yang tewas termasuk seorang anak laki-laki berusia 8 tahun. Menurut militer Thailand, orang-orang telah tewas di tiga provinsi, sementara pertempuran terjadi di enam lokasi.

Militer Thailand mengatakan angkatan udaranya telah melancarkan serangan dengan menargetkan militer Kamboja.

(amw/maa)

Read Entire Article