Percakapan Terakhir Bos Sembako di Bekasi Sebelum Dibunuh Pegawainya

6 months ago 29
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Polisi mengungkap percakapan terakhir Alex Luis (67), bos sembako di Pondok Gede, Kota Bekasi, sebelum dibunuh Andreas yang juga pegawainya. Keduanya sempat cekcok gara-gara kasbon.

Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra menjelaskan, pembunuhan itu terjadi pada Jumat (30/5/2025). Sekitar pukul 19.10 WIB, Andreas selesai merapikan stok barang dan menutup toko karena sudah malam.

"Sekira pukul 20.50 WIB, setelah selesai merapikan barang, tersangka mendekati korban dalam rangka meminjam uang yang akan tersangka gunakan untuk membayar utang dan kebutuhan sehari-hari," jelas Kombes Wira dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (3/6).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut ini percakapan antara tersangka dan korban yang dibacakan Kombes Wira:

Tersangka: Ko, maaf saya mau bicara sebentar.
Korban: Iya, kenapa?
Tersangka: Saya mau minta tolong, Ko, kalau boleh saya mau kasbon, boleh nggak, Ko, sekitar Rp 3-5 juta untuk beli perlengkapan anak dan biaya lain.
Korban: Enggak bisa, kamu kasbon terus, kerja aja males, jarang masuk, nggak kayak yang lain, orang kalo mau minta tolong tuh kerja dulu yang bener (dengan nada tinggi).
Tersangka: Saya nggak kerja bener gimana, Ko, saya libur kadang suruh masuk, kalau pulang aja paling malem, beda sama yang lain, maksudnya ngomong gitu ke saya apa?
Korban: Udah, nggak ada, nggak ada.

Mendengar perkataan korban, tersangka merasa tersulut emosinya. Tersangka kemudian memukul korban.

Tersangka Andreas memukul korban berkali-kali dengan tangan kosong. Tak hanya itu, pelaku juga melemparinya dengan kardus berisi air mineral.

Korban sempat terjatuh dan berusaha bangkit. Namun Andreas kembali melemparinya dengan kardus air mineral hingga akhirnya korban terjatuh dan kepalanya membentur kloset sampai pecah.

"Setelah jatuh, kemudian pelaku melihat korban sudah tidak berdaya, maka si tersangka ataupun pelaku mengambil uang milik korban yang berada di toko sebesar kurang lebih Rp 84.654.000," tuturnya.

Setelah mengambil uang milik korban, Andreas kemudian melarikan diri. Namun polisi berhasil menangkap Andreas tak sampai 24 jam setelah pembunuhan.

Dia ditangkap di hotel kawasan Serpong, Tangsel, pada 1 Juni, sebelum kabur ke Batam bersama anak dan istrinya.

Saksikan Live DetikSore :

(mea/dhn)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article