Perlawanan Terakhir Bos Sembako Sebelum Tewas di Tangan Karyawan Sendiri

6 months ago 31
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Polisi mengungkap momen Andreas membunuh bos sembako di Pondok Gede, Kota Bekasi, bernama Alex Lius Setiawan (64). Korban sempat melakukan perlawanan sesaat sebelum dibunuh tersangka.

Pembunuhan terjadi pada Jumat (30/5) malam yang dipicu oleh rasa sakit hati tersangka atas perkataan korban saat hendak meminta kasbon. Tersangka sempat mendorong korban, tapi dibalas pukulan. Mereka pun sempat terlibat perkelahian di lokasi kejadian.

"Mendengar ucapan dari korban tersebut, Tersangka merasa ataupun tersulut emosi ataupun merasa sakit hati, kemudian Tersangka mendorong korban. Namun korban membalas dengan memukul pipi Tersangka. Kemudian keduanya beradu pukulan serta tendangan hingga membuat korban terjatuh," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra, kepada wartawan, Rabu (4/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantaran emosional, tersangka berlanjut menganiaya korban. Polisi menyebut wajah korban dipukul pelaku berkali-kali.

"Adapun perbuatan yang dilakukan kepada si korban yaitu dengan cara memukul dengan menggunakan tangan kiri ke arah pipi kanan sebanyak 2 kali, kemudian memukul dengan menggunakan tangan kanan ke arah pipi kiri sebanyak 2 kali," ujarnya.

Pelaku juga memukul ke arah dada dan mata kiri korban masing-masing satu kali hingga korban terjatuh. Andreas lalu melemparkan kardus air mineral ke arah kepala dan dada korban.

"Akibat lemparan tersebut, korban terjatuh dan ketika korban terbangun dengan memegang kepalanya dan berusaha untuk menjauh dari tersangka, kemudian tersangka kembali mengambil kardus yang berisi air mineral dan melemparkannya kembali ke arah kepala korban sebanyak satu kali hingga korban jatuh di kamar mandi," ujarnya.

Tak sampai di sana, Andreas terus melempari korban dengan kardus air mineral berkali-kali. Akibatnya, kepala korban terbentur kloset hingga pecah dan meninggal dunia di lokasi.

Rampok Korban Usai Lakukan Pembunuhan

Setelah melakukan pembunuhan, Andreas mencuri uang puluhan juta yang ada di toko korban. Uang senilai Rp 84.654.000 dipakai Andreas untuk menginap di hotel tempatnya bersembunyi. Uang itu juga akan digunakan oleh Andreas dalam rencana kaburnya ke Batam.

"Untuk uang yang digunakan pelaku selama menginap dan rencana akan berangkat ke Batam, itu menggunakan uang daripada hasil yang dibawa dari toko," jelas Kombes Wira.

Wira menjelaskan, selain untuk pembiayaan hotel dan keberangkatan ke Batam, tersangka sempat menggunakan uang tersebut untuk membeli ponsel. Bahkan uang itu juga digunakan untuk membayar sekolah adik tersangka.

"Uang Rp 20 juta yang digunakan pelaku itu Ada sempat dibelikan handphone, yang sudah kita sita juga. Ada dua unit," jelas Wira.

"Kemudian, ada juga uang yang sudah diberikan kepada keluarganya untuk biaya sekolah adiknya," imbuhnya.

Lihat juga Video: Motif Pelaku Bunuh Bos Sembako di Bekasi

(wnv/yld)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article