Pertama di RI, Banyuwangi Kembangkan Beras Biofortifikasi 'Sunwangi'

5 months ago 22
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi terus berinovasi dalam meningkatkan kualitas hasil pertaniannya. Saat ini, Banyuwangi menjadi daerah pertama dan satu-satunya di Indonesia yang mengembangkan ekosistem industrialisasi beras biofortifikasi dari hulu ke hilir, melalui produk unggulan bernama Sun Rice of Java Banyuwangi atau Sunwangi.

Beras biofortifikasi merupakan beras bernutrisi hasil budidaya benih padi yang telah ditingkatkan kandungan gizinya. Beras ini mengandung vitamin dan mineral, seperti Vitamin A, B1, B3, B12, B9 (asam folat), zat besi, dan zinc.

"Kalau dari sisi pemerintahan, Pemkab Banyuwangi menjadi satu-satunya di Indonesia yang mengembangkan ekosistem industrialisasi beras biofortifikasi dari hulu ke hilir," kata CEO Pandawa Agri Indonesia, Kukuh Roxa Putra dalam keterangan tertulis, Jumat (20/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kukuh mengungkapkan ekosistem Sunwangi merupakan kolaborasi multipihak mulai dari pemerintah, akademisi, praktisi, perbankan, swasta, dan petani.

Dalam pengembangannya, Pemkab bertindak sebagai orkestrator, Institut Pertanian Bogor (IPB) sebagai pengembang benih biofortifikasi dan mitra riset; Pandawa Agri Indonesia (PAI) penyedia inovasi dan teknologi pertanian regeneratif.

Kemudian, Danone Indonesia sebagai mitra keberlanjutan dan pemenuhan gizi, Bulog sebagai off-taker nasional, Bank Indonesia sebagai pendukung pembiayaan inklusif, serta ratusan petani sebagai pelaku utama.

"Ekosistem Sunwangi melakukan pendekatan menyeluruh dari hulu ke hilir. Di sisi hulu dilakukan mulai dari pemilihan benih padi biofortifikasi unggul, budidaya, dan pendampingan pada petani," jelas Kukuh.

Kukuh mengungkapkan benih biofortifikasi yang digunakan saat ini ada pada varietas IPB 9G dan IPB 15S. Benih ini terbukti kaya akan kandungan mikronutrien dan tahan terhadap perubahan iklim maupun serangan hama. Namun, ekosistem ini juga terbuka untuk pengembangan dan uji coba varietas biofortifikasi lainnya.

Selama proses budidaya, para petani didampingi oleh tim teknis PAI melalui pendekatan PPAI Teknologi yang mencakup intervensi di 10 tahapan budidaya padi. Pendekatan ini membantu meningkatkan produktivitas, efisiensi penggunaan input, dan ketahanan terhadap perubahan iklim.

Selain itu, budidaya Sunwangi mengusung prinsip Low Carbon Agriculture. Dengan begitu, proses budidaya rendah emisi, ramah lingkungan, dan menghasilkan produk akhir yang berdampak positif terhadap pencegahan stunting pada bayi.

"Di sisi hulu saat panen tiba, beras langsung diserap oleh Bulog dengan harga yang menguntungkan," lanjut Kukuh.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan ekosistem industrialisasi ini berbasis kolaborasi, teknologi, dan data. Selain menghasilkan beras bernutrisi berkualitas yang harganya terjangkau, ekosistem ini juga mengedukasi dan meningkatkan kesejahteraan petani.

"Petani Banyuwangi tidak hanya mendapat ilmu penerapan teklonogi pertanian dari yang kompeten di bidangnya, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan mereka karena padi yang dihasilkan langsung diserap oleh Bulog dengan harga yang sesuai," jelas Ipuk.

Tonton juga "Heboh Menu MBG di Tangsel Berbahan Mentah: Ada Beras hingga Biskuit" di sini:

(akd/akd)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article