PKB: Haji 2025 Lebih Tertib, tapi Masih Ada Kekurangan di Armuzna

6 months ago 23
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPR RI Jazilul Fawaid menilai penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025 lebih tertib dibanding tahun-tahun sebelumnya. Meski demikian, ia menilai masih ada sejumlah aspek yang perlu dievaluasi, khususnya pada fase puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

"Alhamdulillah, secara umum penyelenggaraan haji tahun ini lebih tertib. Namun masih ada beberapa kekurangan, terutama di Armuzna, di mana terjadi keterlambatan penjemputan dan sejumlah jemaah sempat tertinggal," ujar Jazilul kepada wartawan, Selasa (10/6/2025).

Jazilul menyoroti persoalan koordinasi di lapangan yang dinilai kurang optimal akibat sistem baru penerapan syarikah dari tahun sebelumnya. Diketahui, saat ini ada delapan syarikah atau perusahaan penyedia layanan haji yang menangani akomodasi, transportasi, hingga konsumsi jemaah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau bisa jumlah syarikah dikurangi, tidak perlu sampai delapan. Cukup empat atau lima saja agar koordinasi lebih mudah, mulai dari pengaturan tenda hingga pengangkutan jemaah," ujarnya.

Jazilul menyoroti langkah pemerintah Arab Saudi dalam mendigitalisasi layanan haji melalui sistem aplikasi Nusuk. Ia menilai hal ini membawa kemajuan signifikan dalam pengelolaan ibadah haji.

"Tahun ini Arab Saudi sudah menerapkan teknologi secara menyeluruh. Aplikasi Nusuk sangat membantu, walaupun masih ada kekurangan di sana-sini. Tapi secara keseluruhan, ini merupakan bagian dari transformasi sistem yang patut diapresiasi," ujarnya.

Jazilul juga menanggapi batal terbitnya visa furoda bagi jemaah haji RI. Ia berharap koordinasi antara otoritas Saudi dan Pemerintah Indonesia dapat ditingkatkan untuk menangani hal terkait kuota.

"PKB ingin agar pelayanan jemaah haji Indonesia semakin optimal dan terjamin. Biaya haji juga harus bisa ditekan agar lebih efisien, namun tetap dengan kualitas yang baik," katanya.

(dwr/maa)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article