Polda Metro Masih Pakai Tilang Manual di Operasi Patuh, Ini Alasannya

4 months ago 18
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya masih menggunakan tilang manual pada pelaksanaan Operasi Patuh Jaya 2025. Tilang manual ini dilakukan untuk mengawasi pelanggaran yang tidak terjangkau tilang elektronik (E-TLE).

"Untuk ruas-ruas jalan yang tidak ter-cover oleh E-TLE, baik itu stasioner maupun mobile, itu harus dilakukan penindakan tilang konvensional atau pun tilang manual," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Komaruddin kepada wartawan, Rabu (16/7/2025).

Dia menjelaskan tilang elektronik atau E-TLE belum tersebar di semua wilayah, sehingga mengharuskan masih dilakukannya tilang manual. Tilang manual ini juga merupakan bentuk dari 'hunting system' yang diterapkan dalam Operasi Patuh Jaya kali ini.

"Konsep penegakan hukum kita tidak lagi stasioner, tapi mobile ataupun hunting system. Jadi anggota menyasar pada titik-titik yang memang sering terjadi letak pelanggaran-pelanggaran seperti yang dimasukkan dalam target operasi," terang Komaruddin.

"Contoh, misalnya pelanggaran anak-anak di bawah umur mengendarai. Karena kan nggak mungkin anak-anak di bawah umur mengendarai di protokol. Nah ini yang disasar ke daerah-daerah pinggiran yang tidak ter-cover oleh statis maupun mobile," tuturnya.

Maksimalkan Hunting System

Polda Metro Jaya menggelar Operasi Patuh Jaya 2025 selama 14 hari hingga 27 Juli 2025. Dalam Operasi Patuh Jaya kali ini Polda Metro akan memaksimalkan sistem 'hunting' untuk menindak pelanggar lalu lintas.

Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Komaruddin menjelaskan pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap titik rawan yang kerap terjadi pelanggaran lalu lintas. Nantinya, kata dia, akan diletakkan mobil ETLE pada titik-titik rawan tersebut.

"Biasanya ini marak (pelanggaran lalu lintas) terjadi pada daerah-daerah yang belum terpasang ETLE. Nah ini termasuk salah satu yang akan kita jadikan daerah sasaran. Termasuk juga ETLE Mobile, ini akan kita maksimalkan," kata Komaruddin kepada wartawan di Lapangan Presisi Ditlantas Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (14/7).

Dia menjelaskan penggunaan mobil ETLE ini juga merupakan cara untuk mencegah adanya kontak langsung antara petugas dengan pelanggar. Dia mengatakan dengan begitu masyarakat tidak bertemu dengan petugas yang beroperasi.

"Jadi masyarakat mungkin tidak akan bertemu dengan penegakan hukum ataupun operasi dengan metode stasioner. Seperti yang dulu lazimnya kita lihat dengan petugas gabungan, pasang plang segala macam," jelas Komaruddin.

"Kami akan lebih memaksimalkan hunting system. Baik dengan penggunaan ETLE Mobile ataupun petugas yang berpatroli, pelanggaran kasat mata akan langsung ditindak," sambungnya.

Dia menyebut pihaknya memilih melakukan 'jemput bola' melalui ETLE Mobile karena dinilai lebih efektif. Sebab menurutnya, tindakan langsung atau sistem stasioner dapat menimbulkan bahaya lalu lintas.

"Kita lebih mobile. Lebih banyak mudaratnya kalau dengan menggunakan stasioner, masyarakat yang berkumpul, yang berputar balik, ini akan sangat membayangkan. Kita akan hunting system," jelas dia.

"Cukup, sekali lagi, masyarakat patuh saja terhadap aturan, insyaallah ini akan sangat membantu mengurangi permasalahan lalu lintas di Jakarta," ucapnya.

Berikut jenis pelanggaran yang menjadi sasaran Operasi Patuh Jaya 2025:

a. Pengemudi melanggar marka
b. Pengemudi melawan arus
c. Pengemudi kendaraan bermotor mengkonsumsi narkoba/mabuk
d. Pengemudi menggunakan Handphone
e. Pengemudi dan penumpang sepeda motor tidak menggunakan helm SNI
f. Pengemudi kendaraan tidak menggunakan sabuk pengaman
g. Pengemudi berkendara melebihi batas kecepatan
h. Pengemudi di bawah umur.

Simak juga Video 'Pengendara di Bawah Umur Kena Operasi Patuh Jaya, Polisi Pesankan Ojek':

(mea/mea)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article