Prabowo Geram Ada Sabotase Ekonomi, Minta Jaksa Agung-Kapolri Tindak

4 months ago 11
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online
Klaten -

Presiden Prabowo Subianto menyoroti pengusaha giling padi yang menurutnya mengambil untung terlampau tinggi. Akibatnya, banyak petani harus keluar uang besar untuk hanya menggiling padi.

"Ini adalah pengusaha-pengusaha yang serakah. Kita perlu pengusaha, saya pengusaha sebelum masuk politik. Tapi ini bukan pengusaha yang bener, ini bukan business. Ini bukan entrepreneurship, ini adalah keserakahan. Ini adalah serakah," kata Prabowo, Senin (21/7/2025).

Hal itu disampaikan Prabowo dalam peluncuran Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Klaten, Jawa Tengah (Jateng). Dia menyebut perilaku serakah ini dengan sebutan Serakahnomics.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi ini bukan mazhab ekonomi lagi, ini tidak diajarkan dalam fakultas2. Ada yang mengatakan ada mazhab ekonomi liberal, neoliberal, klasik, pasar bebas, sosialis, ekonomi komando, dsb. Ini bukan, ini lain, ini saya berinama Serakahnomics," ucap dia.

Menurutnya, pengusaha yang serakah macam pengusaha giling padi tersebut tak perlu diberi perlakukan baik. Dia menilai perbuatan pengusaha tersebut malah semakin menyusahkan orang lain.

"Saya sudah kasih warning berkali-kali sekian bulan, tolonglah patuhi ketentuan, patuhi UU. Masak tega, petani setengah mati, rakyat kita masih banyak yang susah, ada yang mau cari keuntungan di atas penderitaan rakat itu adalah namanya mengisap darahnya rakyat. Itu menurut saya adalah parasit, mengisap darah. Vampir-vampir ekonomi," ujar dia.

Selain soal pengusaha penggilingan padi, Prabowo juga sempat mengungkit soal kasus penjualan beras biasa namun dibungkus dengan stempel beras premium. Dia mengatakan negara mengalami kerugian mencapai Rp 100 triliun dalam setahun.

Padahal, lanjutnya, uang tersebut dapat dipakai untuk kepentingan masyarakat Indonesia lainnya, salah satunya sekolah. Menurutnya, aksi pengusaha nakal tersebut merupakan tindakan sabotase ekonomi.

"Jadi bisa bayangkan nggak, kalau kita tertibkan ini, kita punya Rp 100 triliun setahun. Lima tahun, kita punya Rp 1.000 triliun. Kita hanya mampu memperbaiki 11 ribu sekolah tahun ini, anggarannya Rp 19 triliun. Kalau saya punya Rp 100 triliun setiap tahun, berarti kita bisa perbaiki 100 ribu sekolah. Kita punya 330 ribu sekolah, dalam 3,5 tahun kita akan perbaiki semua sekolah di Indonesia," urainya.

"Ini yang saya sebut sabotase ekonomi Indonesia. Menikam rakyat dari belakang. Dan ini kita harus hentikan," ucap dia.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Prabowo meminta Jaksa Agung ST Burhanuddin dan Kapolri Jenderal Listyo Prabowo untuk menindak pengusaha nakal tersebut. Dia mengatakan pemerintah harus membela rakyat.

"Jaksa Agung dan Kapolri, saya yakin Saudara setia kepada bangsa dan rakyat Indonesia. Saya yakin kau setia pada kedaulatan Bangsa Indonesia. Usut, tindak!" tuturnya.

Kopdes Merah Putih

Peluncuran kelembagaan 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih menjadi tonggak penting dalam mewujudkan kemandirian ekonomi rakyat, sebuah inisiatif besar yang diinisiasi langsung oleh Presiden Republik Indonesia.

Capaian ini tak lepas dari kerja serius dan kolaborasi solid Tim Satgas Percepatan Pembentukan Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih yang terdiri dari unsur lintas kementerian dan pemerintah daerah, di antaranya Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Kementerian Koperasi, Kementerian Desa & Pembangunan Daerah Tertinggal, Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertanian, Kementerian Hukum, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Nasional, Kementerian Sosial, Kementerian BUMN, Kementerian Komunikasi dan Digital, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertahanan Nasional, Kementerian Kehutanan, Badan Pangan Nasional, Badan Gizi Nasional, Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan, Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia, serta Pemerintah Kota dan Kabupaten Seluruh Indonesia.

Serta kolaborasi bersama di antaranya: PT Pupuk Indonesia (Persero), ⁠PT Pertamina (Persero), Mandiri, Bank BRI, PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., Bank Syariah Indonesia, Pos Indonesia, PT Telkom Indonesia, InJourney, ID FOOD, Bulog, PLN, Biofarma, Kimia Farma, PTPN III Holding, Agranis, Dekopin, dan Bank Jateng.

(jbr/imk)

Loading...

Hoegeng Awards 2025 ...

Read Entire Article