Pramono: 6,2 Juta Warga Jakarta Pakai Transaksi Digital, Tertinggi di RI

4 months ago 11
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung membuka Lomba Digitalisasi Pasar di Pasar Mayestik, Jakarta Selatan. Pramono menyebut hampir separuh warga Jakarta kini sudah rutin menggunakan transaksi digital melalui QRIS maupun EDC.

"Di Jakarta ini ada 6,2 juta penduduk yang sudah menggunakan transaksi digital. Ini tertinggi di Indonesia," kata Pramono di Pasar Mayestik, Jakarta Selatan, Selasa (22/7/2025).

Menurut Pramono, digitalisasi pasar bukan hanya memudahkan pedagang dan pembeli, tetapi juga menekan praktik kejahatan seperti copet dan premanisme. Ia optimistis, semakin banyak transaksi digital, maka uang tunai yang beredar di pasar semakin sedikit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau digitalisasi ini jalan, copet akan berkurang, preman perlahan-lahan hilang. Karena mau malak apa kalau orang nggak bawa uang?" ujarnya.

Sementara itu, Deputi Bank Indonesia Ricky Gozali mengatakan, pertumbuhan transaksi digital di Jakarta sangat signifikan. Tahun ini, jumlah transaksi tercatat menembus 2,2 miliar, melonjak 180 persen dibanding tahun sebelumnya.

"Yang paling besar kontribusinya sektor mikro, kecil, dan menengah. Wilayah yang paling tinggi Jakarta Selatan, lalu Jakarta Timur dan Jakarta Pusat," kata Ricky.

Lewat lomba ini, Pramono menargetkan 20 pasar menjadi percontohan pasar digital. Sementara itu, 133 pasar lainnya akan terdampak secara bertahap.

"Dan kami secara sungguh-sungguh akan terus meneruskan. Sekarang ini ada 20 pasar yang kita lombakan. 133 pasti akan mendapatkan dampak dari lomba ini," ungkapnya.

"Tadi dari Bank Indonesia maupun dari OJK menyampaikan Jakarta ini memang dibandingkan dengan daerah-daerah lain, digitalisasi di pasarnya jauh lebih baik. Karena memang masyarakatnya sudah terbiasa menggunakan itu," imbuhnya.

Lihat juga Video: Menkomdigi Minta Perbankan Edukasi UMKM soal Keamanan Transaksi Digital

(yld/dhn)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article