RI Kena Tarif 32% Trump, Said PDIP: Semua Negara Jadi Tumbal Kepentingan AS

4 months ago 19
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah menyikapi Indonesia yang diganjar tarif 32% oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Said menyebut tarif Trump bukan kebijakan resiprokal, melainkan menumbalkan seluruh negara.

"Kebijakan pemerintah Amerika Serikat saat ini dengan kepemimpinan Donald Trump, itu nampaknya memang mengabaikan dengan sengaja organisasi internasional, PBB sudah tidak dianggap, World Bank sengaja dilemahkan, IMF sami mawon," kata Said di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (9/7/2025).

Said mengatakan kebijakan tarif Trump ini membuat setiap negara menjaga kedaulatannya. Ia menilai kebijakan tarif Trump justru keputusan sepihak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kan tidak bisa ada istilah tarif resiprokal, kalau memang arti harafiah Indonesia-nya itu tarif timbal balik, yang kami rasakan atau setiap negara dari 105 negara yang mendapatkan tarif sepihak atau istilah Trump resiprokal timbal balik, justru semua negara itu menjadi tumbal, tumbal kepentingan sepihak Amerika," kata Said.

"Padahal Amerika itu jadi besar, Amerika itu dihormati ketika pasca perang dunia kedua karena mau membangun bersama-sama, sekarang tampaknya Presiden Amerika mau membangun Amerika saja, negara lain dianggap nothing, dan itu bahaya," tambahnya.

Said meminta ketahanan ekonomi RI ditingkatkan. Ia juga mendorong upaya negosiasi terus dilakukan oleh RI.

"Oleh karenanya bagi kita, ayo ketahanan ekonomi kita, pondasi ketahanan ekonomi kita lebih diperkuat lagi, kita lebih hati-hati mengelola fiskal kita dan mari kemudian lakukan deregulasi secepatnya, agar kita menjadi ramah terhadap investor dari luar," ujar Said.

"Memang, kami akan mendorong pemerintah Indonesia untuk terus melakukan negosiasi, tapi tetap dalam negosiasi itu kerangkanya kita minta perdagangan yang adil, tarif yang adil," imbuhnya.

Simak juga Video Sri Mulyani Sebut PBB-Bank Dunia Sangat Lemah Hadapi Tarif Trump

(dwr/maa)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article