Ribuan Data Konsumen Ekspedisi Dicuri, Ratusan Orang Terima Paket Sampah

4 months ago 18
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Polda Metro Jaya mengungkap kasus pencurian data konsumen ekspedisi Ninja Express. Akibat kasus ini, ratusan orang menerima paket isi sampah.

Mulanya, Ninja Express menerima 100 komplain dari para konsumen yang memilih jenis pembayaran cash on delivery (COD). Mereka mengeluh paket yang sampai tak sesuai pesanan.

"Yang kami temukan adalah dalam paket itu isinya kain-kain perca, sampah, atau koran-koran yang ditumpuk-tumpuk sehingga menjadi paket itu berat," ujar Kasubdit III Ditressiber Polda Metro Jaya, AKBP Rafles Langgak Putra Marpaung dalam konferensi pers, Jumat (11/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ninja Express kemudian melakukan audit internal. Dari awalnya 100 komplain, ditemukan ada 294 pengiriman dengan jenis pembayaran COD yang bermasalah. Salah satunya yakni paket yang direncanakan terkirim 7 hari, ternyata sampai lebih cepat dari 7 hari.

"Dan bermasalah, isinya tidak sesuai dengan pesanan. Jangankan tidak sesuai, mungkin lebih tepat kalau disebut sampah. Dari sini kemudian didalami lagi tiap-tiap data pemasaran yang bermasalah, ditemukan bahwa adanya pembukaan data oleh karyawan di salah satu cabang kantornya Ninja Express," sambungnya.

Karyawan Ninja Express selanjutnya diinterogasi. Ditemukan fakta bahwa yang melakukan ini adalah pekerja harian lepas yang tidak punya akses terhadap sistem Ninja Express.

"Pada saat karyawan yang mempunyai akses, mempunyai wewenang terhadap sistem ini lengah, dia melakukan akses, melakukan infiltrasi terhadap akses rahasia tersebut," tutur Rafles.

"Untuk data, 10.000 data (dicuri)," lanjutnya.

Setelah mendapatkan akses, oknum Ninja Express ini bisa mengetahui nama pemesan, jumlah pemesan, jenis pesanan, alamat pengiriman, nomor handphonenya, dan biayanya. Selanjutnya, Ninja Express membuat laporan kepolisian.

"Kami turun dan melakukan penangkapan terhadap dua tersangka, yaitu tersangka T dan tersangka MFB," lanjut Rafles.

Simak juga Video 'Curhat Dara Arafah Data Pribadinya Disebar Petugas Asuransi':

(isa/eva)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article