Sipil Jadi Korban Ledakan Amunisi Garut, TNI: Ada Kelalaian Kepala Gudang

6 months ago 30
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen Kristomei Sianturi, menjelaskan keterlibatan pihak sipil di pemusnahan amunisi kedaluwarsa di Garut, Jawa Barat, lantaran kesalahan prosedur. Kristomei menyebut ada dugaan kelalaian yang dilakukan oleh kepala gudang.

"Ya, jadi kan di rapat tadi sudah disampaikan oleh pimpinan kepada pimpinan rapat bahwa masyarakat sipil yang dalam pemusnahan atau dalam ledakan di Garut itu biasanya mereka hanya membantu dalam rangka, misalnya tugas-tugas membantu misalnya mengangkat barang, kemudian memasak, tidak dilibatkan dalam ledakan," kata Mayjen Kristomei usai rapat tertutup dengan Komisi I DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (26/5/2025).

Kristomei mengatakan bahwa ada kesalahan prosedur berdasarkan hasil investigasi. Ia mengatakan Kepala Gudang Pusat Amunisi (Kagupusmu) yang juga korban dalam peristiwa itu disebut lalai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nah, hasil investigasi itu menyatakan bahwa ada kesalahan prosedur yang dilakukan oleh almarhum. Almarhum sudah meninggal Kagupusmu, bahwa ternyata masyarakat sipil ini ikut terlibat di dalam ledakan itu. Nah, itulah yang bisa menjadi korban tadi," ujar Kristomei.

"Bahwa apinya, yang namanya munisi yang kedaluwarsa, itu kan sifatnya tidak normal. Gesekan sedikit saja bisa membuat dia meledak," tambahnya.

Lantaran hal itu, TNI akan mengubah standar operasional prosedur (SOP) terkait pemusnahan amunisi. Ia menyebut kesalahan keterlibatan sipil merupakan kelalaian kepala gudang.

"Makanya nanti ke depan ini setelah hasil investigasi tadi, temuan-temuan tadi, kita akan memperbarui, meng-update SOP-nya termasuk melengkapi perlengkapan-perlengkapan dalam rangka peledakan tadi. Itu dari hasil rapat tadi," kata Kristomei.

"Ya, tadi ini yang sampai tadi. Jadi investigasi menyatakan bahwa ada kelalaian tadi dari almarhum sebagai Kagupusmu bahwa masyarakat sipil tadi ikut dalam peledakan tadi. Nah, kesalahan sebenarnya di situ," tambahnya.

Simak Video: Tangis Histeris Warnai Pemakaman Iyus-Anwar Korban Ledakan Amunisi

(dwr/lir)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article