Waka Komisi I DPR: KKP di Papua Ancaman Baru, Patut Diwaspadai Serius

4 months ago 11
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dave Laksono, merespons soal kemunculan kelompok kriminal politik (KKP) di Papua. Dave menilai KKP menjadi ancaman baru yang harus disikapi secara serius oleh Pemerintah Indonesia.

"Kemunculan Kelompok Kriminal Politik (KKP) di Papua merupakan bentuk ancaman baru yang patut diwaspadai secara serius. Berbeda dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menggunakan kekerasan fisik, maka KKP menyusup melalui jalur intelektual, propaganda digital, dan narasi ideologis yang menyasar kesadaran kaum generasi muda Papua," kata Dave kepada wartawan, Sabtu (19/7/2025).

"Ini menjadikan mereka lebih berbahaya dalam jangka panjang karena mampu membentuk opini publik dan simpati terhadap gerakan separatis secara sistematis dan tersembunyi," tambahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dave mendorong pemerintah dan aparat keamanan untuk segera merumuskan pendekatan yang lebih komprehensif dan lintas sektor. Menurutnya, penanganan terhadap KKP tidak bisa hanya mengandalkan operasi keamanan.

"Tetapi harus melibatkan strategi kontra-propaganda, penguatan literasi digital, pendidikan kebangsaan, serta pembangunan sosial-ekonomi yang inklusif," ucapnya.

Selain itu, Dave meminta Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) memperkuat sistem deteksi dan penindakan terhadap disinformasi yang menyebar di media sosial. Bersamaan dengan itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan harus memperkuat narasi kebangsaan di lingkungan akademik, khususnya di kampus-kampus yang menjadi target infiltrasi KKP.

"Dan tentu saja, pendekatan humanis dan kultural harus dikedepankan agar masyarakat Papua merasa dilibatkan dan dihargai sebagai bagian utuh dari NKRI," ujar Dave.

Dia menegaskan bahwa penyelesaian konflik di Papua tidak bisa dilakukan secara parsial. Menurutnya, harus ada sinergi antara TNI-Polri, kementerian terkait, tokoh adat, tokoh agama, dan masyarakat sipil.

"Papua adalah bagian sah dari Indonesia, dan menjaga keutuhan serta kedamaian wilayah ini adalah tanggung jawab kita bersama. Pemerintah harus hadir dengan solusi yang menyentuh akar persoalan yaitu ketimpangan, keterbatasan akses, dan luka sejarah yang belum sepenuhnya disembuhkan," tegasnya.

Kemunculan KKP di Papua

Polisi mengungkap kemunculan KKP di Papua. Kelompok yang menyebarkan separatisme itu dinilai berpotensi jauh lebih berbahaya dari kelompok kriminal bersenjata (KKB).

"Kalau ini tidak ditangani dengan serius, bisa menumbuhkan simpati baru dan itu jauh lebih berbahaya," ujar Wakapolda Papua Brigjen Faizal Ramadhani dalam keterangannya dikutip, dilansir detikSulsel, Jumat (18/7).

Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz ini menjelaskan, KKP juga menggaungkan propaganda Papua merdeka. KKP menyebarkan paham separatis melalui pendekatan ideologis dan intelektual.

"Kalau KKB menggunakan senjata, maka KKP menggunakan wacana politik dan ideologis. Mereka menyasar kesadaran intelektual, termasuk kepada mereka yang awalnya tidak simpati," paparnya.

Lihat juga Video: Bupati Purwakarta Upayakan Pemulangan Jenazah Korban Penembakan KKB

(fas/whn)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article