Wamensos Ajak Kampus Ikut Terlibat Berantas Kemiskinan Ekstrem di RI

6 months ago 29
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono mendorong penguatan sinergi lintas sektoral dalam upaya mengentaskan kemiskinan di Indonesia. Dia pun mengajak perguruan tinggi ikut terlibat.

Hal itu dia sampaikan saat menghadiri "Dialog Pengentasan Kemiskinan melalui Pendidikan" di Gedung Grha Amartha, Universitas Boyolali, Jawa Tengah (Jateng).

"Tujuan saya datang ke kampus-kampus adalah bersinergi dan berkolaborasi dalam program pengentasan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (26/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti diketahui Presiden Prabowo Subianto telah menargetkan penghapusan kemiskinan ekstrem yang berjumlah 3,1 juta orang menjadi nol persen pada 2026 dan penurunan angka kemiskinan dari 24,06 juta di bawah 5 persen pada 2029. Agus Jabo menekankan untuk mencapai target tersebut, Kementerian Sosial (Kemensos) tidak bisa bekerja sendiri. Menurutnya perlu kolaborasi berbagai pihak, mulai dari kementerian dan lembaga terkait, pemerintah daerah, swasta hingga kalangan kampus.

Di hadapan Bupati Boyolali Agus Irawan dan Rektor Universitas Boyolali Nanik Sutarni, dia memaparkan sejumlah langkah yang telah dilakukan Kemensos untuk mengentaskan kemiskinan dan menghapus kemiskinan ekstrem. Pertama, dengan menyusun dan memutakhirkan Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

"Kita gerakkan 34 ribu pendamping PKH, untuk memastikan kesesuaian data di lapangan," jelasnya.

Langkah kedua yaitu mengubah konsepsi dari pemberian bantuan pasif ke pemberian bantuan produktif, mengubah prioritas dari perlindungan sosial ke pemberdayaan.

"Saya minta dukungannya, kita mau ubah konsepsinya, kalau sebelumnya kita memprioritaskan kerja di perlindungan sosial, ke depan kita ingin mengubah konsep dari pemberian bantuan pasif, kita ingin bantuan ini menjadi produktif," ujarnya.

"Pemberdayaan adalah kita harus menciptakan masyarakat yang produktif, yang ingin usaha, kita berikan usaha," sambungnya.

Sementara tugas ketiga adalah memastikan Program Sekolah Rakyat dapat berjalan dengan baik.

"Presiden menargetkan Sekolah Rakyat untuk tahun ini ada 100 titik, kita sedang berjalan saat ini sekitar 65 titik, yang sedang direvitalisasi ada sekitar 53 titik," terangnya.

Agus Jabo menambahkan saat ini Kemensos bersama kementerian dan lembaga lain, termasuk pemerintah daerah, tengah berupaya mewujudkan pembukaan 100 Sekolah Rakyat pada tahun ajaran baru di bulan Juli mendatang.

"Kita sedang asesmen usulan-usulan dari Pemda, mereka yang mengusulkan bangunan, kita cek, kita asesmen, apakah tempat yang diusulkan tersebut bisa menjadi tambahan untuk menambah kuota (100 titik)," ujarnya.

Ke depan Kemensos, kata dia, akan terus menjalin kerja sama dengan berbagai pihak termasuk kalangan kampus, terutama yang berada di Jawa Tengah dalam rangka pengentasan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem.

"Pendidikan adalah alat pembebasan untuk memberdayakan masyarakat miskin, saya berharap Universitas Boyolali bisa menjadi pelopornya," tuturnya.

Simak juga Video: Kemiskinan Ekstrem Ditargetkan Jadi 0% di Tahun 2026

(anl/ega)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article